Bersamamu


Disela2 menunggu antrian CS Bank,  kami mempir ke toko sebelah.


"Selamat Siang, Ibu. Mau ke teller atau CS, Bu? Pak Satpam membuka sapaannya.
"Siang, Pak. Bermaksud bikin ATM baru, Pak." jawabku lirih.

"Maaf Ibu, antriannya panjang masih 11 no mor." sambung Pak Satpam.
"Kan masih belum tutup, Pak. ga apa-apaambil nomor aja Bu! Sergah Suamiku yang membuntutiku sambil pasang wajah tidak suka dengan keterangannya.

Aku pun  langsung myeloyor menuruti saran suamiku menekan tombol CS. Nomor antrianku pun langsung kusambar dan memasukkannya ke kantong berniat keluar kantor.

Suamiku Melepas Hanif. Dia berjalan memimpin Dan memaksa kami masuk ke toserba di sebelah Bank.  Hanif asyik memilih dan memilah barang yang ingin dia ambil sambil sesekali berlarian menikmati area toko yang cukup luas.

Setelah mendapatkan yang disukainya, Hanif berlarian menbawanya. Bujukan Ibu dengan memilihkan beberapa barang yang mungkin bisa mengubah pilihannya tak mempan. Seperti biasa ia tetap dengan pilihannya dengan menyembunyikannya di  belakang tubuhnya.

Dia tak bisa pindah ke lain hati. Mendekapnya, dan berlari menuju kasir, selanjutnya menyerahkan boneka jerapah itu kepada Kasirnya ssambil melirikku.  Pertanda dia sudah ngerti bahwa barang yang dia ambil harus ditukar dengan uang Ibunya.

Setelah Ibunya menyerahkan uang, Hanif langsung menunjuk2 boneka jerapah Itu.  Kasir mengerti Dan memberikan boneka Itu. Hanif segera mendekapnya. Merasa barang itu sudah miliknya seutuhnya.

"Alhamdulillah...aku menambah teman Di saat ibu tak bersamaku." Sepertinya dia berucap kalimat itu, walau hanya dengan ekspresi. 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal dan jawaban pra bimtek AKM