Sukses ASI ekslusif

Yes, ASI Ekslusifnya Sukses Walau Harus Diduakan 
       Alhamdulillah...  
    Bahagianya tuh di sini, Saat sudah bisa menyelesaikan sesuatu. Walaupun tak sesempurna seperti yang diinginkan. Walaupun dengan berat hati, kujalani. Keadaan yang memaksaku. Dilema kurasakan saat itu, iya atau tidak. Aunur harus ditinggal. 
   Dia biasanya mendapati ASIku walau tanpa aku disisinya. Bibiku rela menjalani hari bersama buah hatiku. Walau tetap rasa hatiku berat. 
    Tapi itulah hidup, harus memilih. Kali ini ia harus kutinggal. Benar2 kutinggal tanpa dengan ASIku. Walaupun beberapa jam saja, aku harus relakan dia. 
    "Iya ceu, saya jagain Aunur, tapi kalau harus panaskan ASI dulu, terus nunggu adem, dan siapkan peralatannya, aku ga sanggup”. Adik iparku membuka obrolan. Saat aku masih bingung berucap apa. Jleb. Hatiku sedih dan bingung. 
    “2 bulan kemarin bisa kok, kenapa sekarang jadi ga bisa sih”? Pertanyaan itu memcekam hatiku. “Gimana ya? Hmm.. beraaaat rasa eung”. "Repot ceu, kalau harus manasin dulu”. Lanjunya meyakinkan. Kalau saat duaduanya nangis, susah ceu. Masih meyakinkanku. "Aku sih pengennya tetep pake ASIku, walau harus repot dulu”.. Cuma sayang sih sang papi ga bergeming dengan masalah ini. Ga tunjukkan idenya untuk mau repot mengurusi masalah ini. Menghendelnya. Padahal dia siap juga untuk jagain.Bahkan jika dijagain orang lain, dia tidak setuju. Lebih baik dirinya yang mengalah. Dia sanggup menjaganya. 
    Namun sekali lagi sayangnya dia ga mau sampe repot urusan makannya. Moga saja kelak debayku mengerti alasan diduakan. Betapa aku dilematik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal dan jawaban pra bimtek AKM