Tips Konsisten Memberi ASI Ekslusif selama 6 Bulan
Oleh: Eti Suminar 

    Kelahiran buah hati merupakan saat yang sangat dinanti oleh pasangan suami istri. Banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh mereka. Salah satunya mengenai pilihan memberi makan bayi. Apakah hanya dengan ASI ataukah susu formula saja? Pilihan apakah yang akan diambil? Mengapa demikian? Karena memang ini adalah sebuah pilihan. 
        Sudah karunia Ilahi bahwa seorang ibu hamil dilengkapi dengan ASI sejumlah kebutuhan sang jabang bayi. Sehingga perlu adanya sebuah komitmen di awal. Pilihan mana yang akan diambil. Juga yang tak kalah penting, harus konsisten pada pilihannya.
     Dalam sebuah wawancara seorang host di radio  dengan lseorang dokter laktasi, membahas tentang ASI. Beliau menekankan kepada para calon ayah dan ibu untuk memberikan hak sang bayi, yaitu hak mendapatkan ASI. Dalam ASI sudah berisi semua zat gizi yang dibutuhkan sang bayi. Beliau bahkan menceritakan bahwa pernah ada seorang ibu menyusui. Ia memiliki persediaan ASI yang melimpah. Sampai-sampai dibagikan kepada para ibu yang membutuhkannya via online.       
     Diceritakan pula di daerah Surabaya, ada seorang ibu yang melahirkan empat bayi. Ibu itu dapat  memberikan ASI ekslusif semua bayinya hanya dengan ASInya sendiri.
     Saat berkomitmen ingin memberikan ASI ekslusif 0 sampai 6 bulan, diperlukan konsistensi pasangan suami istri pada komitmennya. Karenadalam perjalanannya nanti, ada saja alasan untuk mengubah pilihannya. Alasan sang ibu bekerjalah, ASI yang keluar sedikit kasihan debay, atau juga ujian yang paling bisa menggoda adalah saat debay menginjak usia 5 bulan, saat godaan dari sang debay. Mulai dari mulutnya yang sudah menunjukkan ingin makan, tangannya yang sudah bisa meraih apa saja dan dimasukkan ke dalam mulutnya karena sudah adanya koordinasi antara mulut, mata, dan tangannya, atau karena ingin minum ASI lebih banyak dibandingkanbiasanya.Bahkan kesepakatan antara suami istri pun bisa berubah ataupun berbeda jika melihat apa yang ditunjukkan sang buah hati. Kadang-kadang rasanya ingin segera memberikan makanan pendamping ASI.
        Diberitakan pula di salah satu stasiun tv ibukota mengenai seorang bayi di kota Depok Jawa Barat yang diasuh neneknya. Bayi tersebut diberi beberapa sendok pisang yang dihancurkan. Keesokan harinya, bayi tersebut dilarikan ke rumah sakit. Setelah diperiksa hasil diagnosanya menunjukkan bahwa pencernaannya bermasalah. Ususnya mengalami luka.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengasuhan sang buah hati misalnya seperti di atas berikut ini beberapa tips agar pasangan suami istri bisa tetap konsisten pada komitmennya untuk memberi ASI ekslusif 0 – 6 bulan.

1. Tetaplah berikan ASI pada sang buah hati kapan pun dia butuhkan. Jangan sampai menunggu merengek dan rewel. Biasakanlah memberi ASI pada saat tepat dia menginginkannya tanpa menundanya. 

2. Kembalilah jadwalkan pertemuan dengan dokter laktasi. Datanglah secara bersama-sama, agar bisa mendapatkan masukan dengan informasi langsung dari nara sumber yang tepat. Mintalah kembali saran dan anjurannya.

3. Carilah informasi di internet tentang pentingnya memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Di sana banyak informasi yang dapat menguatkan untuk tetap pada komitmen awal.

        Bayi sebaiknya hanya mengonsumsi ASI pada enam bulan pertama hidupnya. Hal itu menunjukkan bahwa pemberian ASI ekslusif itu merupakan sesuatu yang seyogyanya menjadi hak setiap bayi selama 6 bulan. Setelah enam bulan, dia dapat mengonsumsi makanan pendamping ASI atau disebut MPASI. Namun pemberian MPASI pun harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati.
      
         Akhirnya, semoga para calon ayah dan ibu menyadari pentingnya memberikan ASI ekslusif  selama 6 bulan pertama kepada buah hati mereka. Karena bayi membutuhkan asupan gizi yang cukup hanya dari ASI saja. Demikian semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal dan jawaban pra bimtek AKM