Penaku

Dikisahkan dalam sebuah Hadits  yang diriwayatkn oleh Imam Muslim dari Abdullah Bin Mas'ud. Rasulullah SAW. Bercerita di hadapan para Sahabat, radhiyallahu anhum tentang seorang hamba yang menjadi penghuni surga terakhir Rasulullah SAW pernah mengisahkan perihal ghaib di akhirat kelak. Tertawa sekaligus menangis ketika mendengar salah satu kisah akhirat, yakni tentang penghuni surga terakhir. Kasih sayang dan rahmat Allah yang luas tampak dalam hikmah kisah tersebut. Alkisah, terdapat seorang yang berada di neraka. Ia terus berusaha melewati dahsyatnya panas api neraka. Terkadang ia mampu berjalan kaki, namun sesekali terjatuh telungkup, sering kali hangus dibakar api neraka. Jatuh bangun ia berusaha melewati siksaan demi siksaan. Acap kali berhasil selangkah, ia mengharap bantuan Allah. Dengan tertatih dan dalam waktu yang lama, ia pun berhasil meninggalkan neraka. Segera ia berseru, "Segala puji Allah yang menyelamatkanku darimu, hai neraka!" Tentu saja, dia bersy

MauJu' Qalbii Hatiku tersakiti Jiwaku Lelah Hatiku hancur Duka lara merana Tak sanggup ku berbagi rasa ini Perih bak disayat sembilu Semakin membuat rasaku meredup Itu cuplikan syair lagu barbahasa aslinya bahasa Arab. Sungguh menyayat hati. Saat hati teriris sembilu ku sering mencari dan menikmati alunan musik ini.

Tanggal 13 Maret 2020 sebagai langkah awalku mencoba mengisi sisa waktu diberlakukannya keputusan pemerintah untuk work from home. Pemberlakuan ini sebagai sebuah solusi saat terjadi pandemi. Wabah virus korona telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk negeriku tercinta ini. Dengan pemberlakuan kebijakan WFH, semoga dapat segera memutus rantai penularan virus sars type 2 yang diberi nama Covid-19.  Kesempatan bejerja dari rumah ini, selain dengan menjalanjan tugas2 kantor juga kuisi dengan  mencoba trend baru yangsangat recommended pada masa seperti ini. Pucuk direngkuh ulam pun tiba, Alhamdulillah laba penjualan setiap hari kuraup. Hal ini membuatku srmakin bersemangat. Tokoku ini dapat dikunjungi di laman berikut      https://tokohanifjaya.warungumat.com Silakan yang ingin mampir dan berbelanja kebutuhan sehari2 maupun barang2 lainnya tersedia di sini.        

Setelah salam dari Shalat Witir, kita dianjurkan untuk tidak segera bangun meninggalkan lokasi. Kita dianjurkan untuk membaca doa dan wirid sejenak sebagaimana keterangan berikut ini:  يُسَنُّ أَنْ يَقُولَ بَعْدَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ وَأَنْ يَقُولَ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك  Artinya, “Seseorang dianjurkan setelah shalat witir membaca tiga kali, ‘Subhānal malikil quddūs,’ kemudian membaca, ‘Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 101).  A dapun susunan bacaan setelah selesai shalat Witir adalah sebagai berikut: 1. Menmbaca Syahadat                       أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِ

*KEAJAIBAN JEDA* *Kerinduan hadir karena adanya Jeda* *Nikmatnya kehadiran karena ada jeda perpisahan* Ada sebagian yang saat ini merindukan sholat berjamaah di Masjid, padahal dahulu suka menundanya 😔 Ada sebagian yang lain rinduuu Sholat Jumat padahal dulu mengabaikannya 😫 Ada yang rinduuu bisa jalan bareng dalam keramaian padahal dulu mengabaikannya 😥 Atau bahkan rindu kemacetan padahal dulu mengeluhkannya 🥴 Kalau Anda merasakan semua kerinduan itu, karena Allah sedang memberikan *jeda* agar Anda merasakan betapa dulu yang Anda anggap biasa ternyata memiliki nilai yang *LUAR BIASA.* *Terkadang tanpa jeda jarak dan waktu* mungkin Anda takkan tahu bagaimana rasanya merindukan sesuatu. Tanpa jeda jarak dan waktu, *mungkin Anda tidak tahu bagaimana indahnya kehadiran seseorang yang mungkin selama ini engkau abaikan* Dengan jeda jarak dan waktu, *Anda akan mengenal rasanya kehilangan, apalagi ketika sesuatu itu tidak akan lagi mampu kembali* (misalnya orang yang

Saat pandemi covid -19 melanda dunia, tiba2 keadaan berubah 180 derajat. Seluruh negara terdampak. Mulai dari sektor kesehatan manusia terancam, merembet ke sektor lainnya,  ekonomi juga sektor pendidikan yang diharuskan. Sekolah ditutup dari kegiatan pembelajaran tatap muka. Siswa belajar dari rumah, guru pun mengajar dari rumah masing2. Istilah WFH dan di rumah aja jadi primadona sebagai satu solusi mengurangi terjadi penularan class="separator" style="clear: both;"> Saat WFH inilah insan kreatif mulai manfaatkan peluang, berjualan online. Naaah...tak ketinggalan dengan Si Ibu satu anak yang sebenarnya sudah sibuk dengan rutinitas dan tugas negara ini, pun tertular kreatifnya turut menyalurkan hobinya selling...selling. Tergiur bujukan salah satu iklan di Ig, Ibu ini pun tergerak dan go on daftar member dan jualan. Alhasil laba yang mengalir pun memantapkannya menekuni kegiatan sambilan ini disela2 waktu saat bersama keluarga. Cius...buka tokonya ya..

Berbagi itu menyenangkan Selama wfh ini... kegiatan keluarku hanya untuk nemani PakSu belanja dan ke atm. Sholganku juga pastinya diboyongnya. Ntah kenapa, mesti rombongan kalau pergi, padahal kami berdua tak diizinkan juga turun.   Sejak kehadiran si sholgan, kegiatan berbelanja memang PakSu yang handle. Apalagi dalam situasi sekarang PakSulah yang selalu maju berurusan dengan orang  di luar sana. Kami berdua si sholgan, hanya bisa menikmati pemandangan yang dilewati.  Siang ini kami barusan dari atm. Saya lihat di kanan kiri jalan lumayan sepi dari biasanya. Ada beberapa ojol yg nasih beroperasi. Ada pula beberapa orang yg sedang menunggu angkutan publik, tapi bukan ingin menaikinya. Mereka ternyata sedang membagikan makan siang. Subhanallah indahnya bisa berbagi kepada yang membutuhkan.  Pastinya kan jam makan siang saatnya perut nagih untuk diisi. Pas ketemu yang ngasih yang dibutuhkan perut. Lisan mereka pasti ucap syukur atas rezeki. Pun yang memberi akan merasa puas dapat melaku