3x Kuretaseku

Pengalaman Kuretku

Tiga kali sudah kualami kuret dalam hidup. Semoga tak kan terulang lagi pengalaman itu..Aamiiin. kuret pertama ku alami prosesnya mirip dengan kuret ketiga. Namun dengan penyebab yg berbeda.

Dalam rasa ketidaktahuan saat itu, ku dinyatakan hamil 8 minggu, tetap full aktivitas. Ku jalani pulang pergi Pamulang-Bekasi. Hingga suatu siang perutku terasa mulas dan keluar flek sedikit demi sedikit. Waktu semakin beranjak malam flekku menjadi pendarahan dan seMakin banyak disertai rasa nyeri yang sangat disekitar perut, posisi tidur bagaimanapun tetap sangat tidak nyaman. Sungguh rasanya ingin melayang, sakitnya sampai ke ubun2. malam itu tepat malam Jum'at. Aku merasa seperti akan datang malaikat pencabut nyawa.

Hingga tepat pada jam 4 pagi, ku paksakan diri untuk buang air kecil. Raungan sepanjang malam, tak membuat suamiku berkeming dari tidurnya disertai dengkurannya. Maaaaas, tolong doooonk... aku ingin pipis! Namun teriakan di pagi itu, akhirnya mampu membangunkan suamiku. Dengan terkaget2 dia mengangjatku ke toilet. Untuuung saat itu ku pilih pipis di lantai, dengan darah berceceran, ku tak sanggup menunduk. Tiba2 saat ke ingin membersihkan bekas pipisku, ku pegang ada segumpal daging segenggam tangan yang keluar dari vaginaku.

Maaas, tolong angkat aku dooonk... dan bersihin itu, apa siih? Aku g sanggup melihatnya!
Suamiku dengan sabar mengangkatku dan berniat memberdihkn toilet. tiba2 teriakannya kudengar, de, masya Allah itu ada segumpal daging dah berbentuk. nih, aku harus kuburkn, sambungnya.

Dengan menahan sakitku yang berkelanjutan, baru sore harinya suamiku dapatkan RS dekat rumah, yang dirasa tepat dengan kondisi keuangan kami saat itu, ku diantar mobil bibi suamiku. Tiba di sana, ku langsung dimasukkan ruang IGD. Cek semua onderdil badanku, sang dokter berujar, jika janinnya masih ada, mgkn msh bisa dipertahankan dengan dikasih penguat. Karena janinnya sudah keluar, akhirnya menyarankan harus dikuret karena masih ada kantong janinnya. saat itu kami putuskan untuk pulang saja dan ganti RS karena di situ tampaknya malah sekali. Padahal saat itu divaginaku sudah dipasang alat yang disebut laminaria. Laminaria adalah alat untuk memperbesar jalan keluar masuk alat kuret nanti.

Sambil menahan sakit dan tidak nyaman dengan alat di vaginaku, esok harinya suamiku membawaku k RSUD untuk memanfaatkan fasilitas askes. Namun diluar dugaan, ruang bersalin dan operasi di tempat itu sedang banyak sekali yang akan melahirkan. Dengan muka pucat pasi dan badan lemas, ku paksa suamiku untuk keluar dan mencari tempat lain.

Alhamdulillah, akhirnya kami mendapatkan tempat yang kosong, yang trnyta tarifnya tetap sama dengan di RS yang pertama. Tepat ba'da isya proses kuretku selesai. Walaupun sebelum itu sempat ku menunggu dengan suguhan proses persalinan normal seorang pasien lain disampingku.

Selesai kuret, ku langsung minta pulang dan diperbolehkan dokter karena kondisi badanku yang  sehat.

kali kedua ku harus alami kuret, namun dengan penyebab yang cukup berbeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal dan jawaban pra bimtek AKM