Penaku

Penilaian Harian Tema 2 Subtema 1 Kode: 4.2.1/03.09.2020 Nama Siswa: ….. I. Pilihlah jawaban yang benar! 1. Sesuatu yang layak didapat oleh setiap orang disebut … . a. keinginan b. hak c. kewajiban d. perilaku 2. Berikut ini yang termasuk kewajiban adalah … . a. mendapatkan air bersih b. mengolah sumber daya alam c. menjaga kebersihan lingkungan d. merasakan manfaat listrik 3. Menjaga kelestarian sumber daya alam merupakan kewajiban … . a. pemerintah b. perusahaan c. orang tua d. semua orang 4. Jika kita menjumpai hal seperti gambar di bawah, maka sebaiknya … . a. kran dibiarkan terbuka b. meminta orang lain menutupnya c. mematikan kran air d. tidak memperdulikan 5. Pertanyaan berikut yang tidak benar mengenai hak dan kewajiban adalah … . a. hak dan kewajiban harus seimbang b. hak lebih penting daripada kewajiban c. kewajiban harus didahulukan daripada hak d. setiap orang memiliki hak dan kewajiban 6. Alat untuk mengubah

Assalamu'alaikum wr wb... “Sebaik-baiknya waktumu, adalah kapan engkau menyadari kekuranganmu dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu.” Beberapa hari dalam sebuah kemping keluarga, saya sempatkan bertuah dengan para tetua yang sudah makan asam garam dunia fana ini. satu jam bersama Pak H. Ruslin, M.Pd. panggilan special saat di kantor dengan nama Pak Daeng. Mendengar dan menyimak perjalanan panjangnya yang terjal pasti berbuah manis. berawal dari mimpi seorang anak usia SD, ingin menaklukkan Ibukota negara, beliau berangkat menumpang kapal feri yang ditempuhnya dalam beberapa hari. berbekal nasehat ampuh sang Ayahanda,"berangkatlah jangan tinggalkan 5 + 2 kau akan sukses". apa itu 5+2? 5 waktu shalat wajib dan 2 waktu shalat tahajjud. Berbagai aral rintang menghadang, dilaluinya dengan tegar. perlahan tapi pasti, berjuang melawan kejamnya ibukota. Gelar S1 dan SK tugas sampai di tangan dengan peluh. Kesempatan langka ambil S2 dijalaninya. Bersua dengan oran

Rasanya gimana gitu, bisa datangi destinasi wisata baru, walau pun hanya mampir sebentar saja.  Tanpa direncanakan, di pagi hari saat hari terakhir berkemah di area lapangan sebelum dialihfungsinkan menjadi vila, Si Omnya Hanif penggagasnya, ada yang tetiba mengusulkan jalan ke pantai pelabuhan ratu. Satu rasa menyusup di dadaku, asyiik moga terwujud.  Saat beberapa peserta kemah keluarga mengiyakan, kesibukan nengantri kamar mandi pun terjadi. Kami semua sibuk, mempersiapkan diri untuk menyudahi perkemahan dan alihkan perhatian tujuan ke pantai. Perburuan untuk segera tiba di destinasi yang dinanti dimulai. 3 mobil konvoi menyusuri jalan alternatif, kecil yang berliku kadang menanjak jurang pun menganga siap melahap sang pengendara yang meleng. Menatap hamparan air yang terkadang menari, menikmati deburan ombak melambai-lambai. Menatap hamparan air asin yang fatamorgana.  Lumayan mengurangi rasa penat yang melanda di dada.  Di masa tersibukkan oleh rutinitas di musim pandemi ini. Menc

*Catatan Pagiku 👉🏻👉🏻👉🏻👉🏻👉🏻👉🏻 Saya jadi teringat cerita Mardigu Wowiek di Channelnya. Beliau bersama seorang teman memburu shalat Jum'at di Mesjid Sunda Kelapa. Sesampainya di sana mereka tidak kebagian, waktunya sudah berlalu.  Mereka pun harus menggantinya dengan Shalat Dzuhur. Namun saat selesai berwudhu, mereka tetbengong2 melihat antrian orang. Mereka memenuhi seluruh ruangan mesjid itu, ternyata hendak menyolatkan jenazah. Mardigu dan temannya pun mundur menunggu ruangan kosong, tapi sampai 5x shalat Jenazah itu berulang. Kelima x nya itu sama, seluruh ruangan penuh sesak  jemaah menyolatkan Jenazah secara berjamaah. Mardigu penasaran bertanya, jenazah siapakah itu?  Ternyata jenazah itu seorang wanita. Dengan namanya disebutkan Beliau berdua tak tahu sama sekali ttgnya. Satu orang menjawab, beliau yg pernah nenolongku ini, yang lainnya pun jawabannya kira2 sama, walau dalam bentuk pertolongan yang berbeda. Semua yang ditanya tidak saling kenal.  Subhanallah jenaza

Puisiku "Hadirmu Kunanti                    Hanifku Meraihmu berpacu den gan waktu Cercaan terus mengganggu  mereka meracau Menggiringku diambang ragu Dibalik fakta empat kali dalam elegi Aku menjerit sejauh angin menderai Memeluk rindu menggebu Doa usaha harap cemas menantimu tak jemu Satu malam teraweh bulan suci Sang Imam melantunkan Kalam Ilahi Menggema kisah para shalihin Usia senja tak jadi benalu Asaku terpacu menggebu Menyembul butiran Air diujung netraku KumerajukNya, menghibaNya sendu pilu Karena bagiNya   Kunfayakun jadi! Maka jadilah kamu yang kelima suka cita tak terhingga Hadirmu tancapkan asa Kujalani hari penuh warna Mimpi-mimpi indah menyuara Lelah raga tak terasa kulihat senyum dan tawamu yang ceria rembulan di matamu mentari di wajahmu Gugusan bintang kelap kelip Menghiasi relung hatiku Syukurku mengharu biru ############### Biodata Penulis Nama Lengkap : Eti Suminar Email: etisumie@gmail.com

Nuzululqur'an dan Lailatulqadar secara harfiah nuzululqur'an berarti turunnya AlQur'an, kitab suci Agama Islam.  Istilah nuzululqur'an ini merujuk pada peristiwa penurunan "AlQur'an dari lauhul mahfudz ke Baitul 'Izzah di langit dunia. Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. melalui Malaikat Jibril sesuai dengan peristiwa yang terjadi dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari." (HR. Thobari, An-Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim).  Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 185, menyebutkan, yang artinya "Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an.  Adapun kata lailatul Qadar, dijelaskan dalam Surah Al Qadar.  Lailatul Qadar artinya malam kemuliaan. "Malam yang lebih baik dari 1000 bulan.  Malam itu turun malaikat-malaikat, dan malaikat Jibril dengan izin Robbnya untuk mengatur segala urusan.  Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al Qadar:3-5) Wallahu 'alam bishshowa